Joko Widodo menemui pendukungnya dan masyarakat serta wartawan di Posko Pemenangan Jokowi-Basuki di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (20/9). TEMPO/Dasril Roszandi |
Apa yang membuat Joko Widodo menang? Menurut Manajer Riset LSI, Setia Darma, pasangan Jokowi-Ahok unggul karena 65,2 persen warga lebih menyukai mereka. Pasangan Foke-Nara disukai 60,9 persen warga.
Lingkaran Survei Indonesia merupakan salah satu penyelenggara quick count yang memenangkan Joko Widodo. Hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia yang dirilis 20 September 2012 menunjukkan, Jokowi-Ahok memperoleh suara 53,68 persen. Sedangkan Foke meraup 46,32 persen.
Menurut Setia, Jokowi-Ahok tidak disukai 3,6 persen warga. Adapun Foke-Nara tidak disukai 5,8 persen warga.
Alasan kedua, karena kinerja foke sebagai inkumben kurang memuaskan publik. Angka ketidakpuasannya tergolong tinggi, yaitu 36,2 persen. Meski, 55,7 persen warga mengaku cukup puas.
Faktor berikutnya adalah blunder isu. "Mendekati hari pencoblosan, dihembuskan isu SARA," katanya. Sebanyak 51,6 persen tidak suka isu tersebut. "Masyarakat Jakarta pro keragaman," kata dia. Hanya 29,5 persen yang tertarik isu SARA.
Faktor lain, masyarakat ingin perubahan. Darma menyebut, publik yang tidak nyaman tinggal di DKI dengan segala masalah yang ada dan ingin perubahan sebanyak 87,7 persen. Sedangkan, yang sudah nyaman di DKI dan ingin tetap seperti ini 12,3 persen.
Hitung cepat dilakukan LSI dengan teknik multistage random sampling. Sebanyak 350 TPS dari total 15.059 TPS di DKI menjadi sampel. Sampel disebar secara proporsional berdasar jumlah pemilih. Voters turn out atau tingkat partisipasi pemilih mencapai 65,43 persen. Darma menyebut, margin of error sebesar satu persen.
Tempo.co
Komentar tidak nyambung (SPAM) akan Saya DELETE
Komentar dengan Keyword Saya tidak jamin akan Tayang
Komentar dengan Link Hidup Tidak bakal Saya Approve!!!