Ternyata Nikah pada 12-12-12 Tak Sepopuler di 11-11-11

Ilustrasi - [net]
12 Desember 2012 (12/12/12) dianggap sebagai tanggal unik untuk melangsungkan pernikahan. Setidaknya, angka 12 yang berderet mudah diingat.
 
Di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, puluhan pasangan sudah mendaftar ke kantor urusan agama (KUA) berbagai kecamatan untuk melangsungkan pernikahan di tanggal yang jatuh pada Rabu besok itu. Namun jumlahnya masih kalah banyak dibanding 11 November 2011 (11-11-11).

Berbagai persiapan untuk resepsi pernikahan di tanggal unik itu tampak dilakukan oleh keluarga pasangan, seperti di rumah Zulnasri dan Elmawati di Jalan Veteran, Simpang Tembok, Kota Bukittinggi.

Pasangan suami istri itu sudah mendekorasi rumah mereka sejak Senin kemarin. Anak perempuan mereka, Rini Erlina, akan melangsungkan pernikahan dengan Almur Zamir, pada Rabu besok.

Menurut Elmawati, anaknya dan calonnya sengaja memilih 12-12-12 karena sisi keunikannya.

”Rencana anak menikah tanggal 12-12-12 ini permintaan pihak laki-laki. Kata mereka lebih baik karena tangal unik, jadi kami ya menurut saja,” terang Elmawati, Selasa (11/12/2012).

Dia menegaskan, pemilihan tanggal itu semata-mata karena keunikannya saja dan tidak terkait dengan kepercayaan tertentu.

Sementara itu, berdasarkan data di KUA Kecamatan Mandiangin, Koto Selayan, hingga kemarin sudah ada tiga pasangan yang akan menikah bertepatan dengan 12-12-12.

Kepala KUA Mandiangin, Amar Albar, menuturkan, jumlah ini jauh menurun dibanding pasangan yang menikah pada 11-11-11, yakni 25 pasangan. Alasannya, pada 11-11-11 bertepatan dengan Jumat yang dianggap hari baik. Warga pun memiliki kebiasaan untuk melangsungkan pernikahan pada Kamis, Jumat, atau Minggu. Sementara, Rabu merupakan hari pasar di mana banyak warga menjalankan aktivitas ekonomi.

Amar menambahkan, di antara pasangan yang akan menikah ada yang meminta tepat pada pukul 12.00 WIB. Alasannya agar deretan 12 semakin panjang. Namun permintaan tersebut terpaksa ditolak KUA karena jam tersebut sangat berdekatan dengan waktu salat Zuhur.

Penurunan jumlah pasangan yang akan menikah juga terjadi di dua kecamatan, yakni Aur Birugo Tigo Baleh. Data KUA sebanyak tujuh pasangan akan menikah, menurun dibanding 11-11-11 yang mencapai 12 pasangan. Satu kecamatan lain adalah Guguk Panjang di mana ada enam pasangan yang menikah. Sementara pada 11-11-11 mencapai delapan pasangan.





(Wahyu Sikumbang/Sindo TV/ton)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Komentar tidak nyambung (SPAM) akan Saya DELETE
Komentar dengan Keyword Saya tidak jamin akan Tayang
Komentar dengan Link Hidup Tidak bakal Saya Approve!!!

.