Ilustrasi -IST |
Asriyatno.Com - Bulan Maret 2014 ini setahun sudah sudah saya jalani
profesi sebagai seorang full blogger. Selepas tahun 2010 mengundurkan diri dari pekerjaan kuli pabrik dan berkelana dari satu perusahaan satu ke
perusahaan lain. Mudah-mudahan profesi ini menjadi profesi yang bisa menafkahi
anak dan istri.
Berkat bantuan rekan-rekan yang membantu hingga profersi
blogger resmi saya sandang dan akhirnya saya “terpaksa” bergelut dengan artikel
setiap hari, baik artikel copasan maupun harus bersusah payah melakukan edit
agar lolos plagiat.
Tercemplungnya saya dalam lingkaran blogger berawal dari
diberhentikannya saya dari kerjaan di daerah Cikupa yang telah memberi kerjaan
selama hampir 8 bulan lebih menjadi “Article Management Content” (..mboh artine opo
hehehe..”).
Dipecatnya saya karna efek Google memakai algoritma baru sehingga
Keyword dan penjualan situsnya drop dan pihak pemilik website terpaksa
mengurangi pekerjanya.Walau sempat stress karna kerjaan terhenti begitu
mendadak dan tidak ada indikasi akan di PHK.
Berbekal modal modem lusuh dan
setengah patah bermerek FLEXI, serta laptop ACER pinjaman teman yang kalau sudah panas akan ngehang sendiri, saya terpaksa menjadi blogger dan mengumpulkan receh
demi receh guna menyambung hidup dan Alhamdulilah bulan Maret ini resmi sudah saya setahun jalani profesi Blogger.
Kini Alhamdulilah laptop pun sudah miliki walau harus dikredit dengan potong fee artikel tiap bulannya dan sudah lunas 6 bulan lalu. Kemudian saya pun sudah "berani" pasang koneksi speedy dengan
bantuan line telpon dari yang punya rumah (nebeng jaringan).
Berbekal koneksi yang lumayan dibanding menggunakan modem kini saya bisa “merawat” blog-blog saya yang jumlahnya masih dapat dihitung dengan jari.
Pekerjaaan pokok isi artikel website orang dan mengurus
blog adalah kerjaan rutin yan harus saya jalani, sejauh ini saya nyaman-nyaman
saja, karna ada anak dan istri saya yang selalu menemani dirumah.
Bekerja dengan memantau perkembangan anak tiap hari adalah anugerah dari Allah yang tak ternilai harganya dan layak untuk disyukuri.Amien….
Besar kecilnya penghasilan bukan menjamin sebuah kebahagian karna semua punya persepsi masing-masing tentang arti sebuah keberhasilan...(iki kok koyo cesar nek ngomong heheh)
Ini ceritaku....Mana ceritamu...(jadi kaya iklan Mie...)
Terima kasih
Ini ceritaku....Mana ceritamu...(jadi kaya iklan Mie...)
Terima kasih