Showing posts with label politik. Show all posts
Showing posts with label politik. Show all posts

Aku Gagal Golput Karna PKS & ARB


Asriyatno.ComFenomena golput adalah hal biasa dalam sebuah Pemilu, ada bermacam-macam alasan orang untuk memilih tidak menggunakan hak pilih (golput). Ketidakpercayaan pada partai politik dan figur kandidat menjadi salah satu alasan orang untuk golput.

Saya sendiri sudah 10 tahun atau dua periode tidak menggunakan hak pilihnya, meski saya memiliki hak pilih dan ada dalam keadaan tidak ada halangan untuk tidak hadir di TPS.Mulai dari Pemilu ala Contreng dan juga saat Pemilu kembali model coblos.
Namun di PILEG kemarin, jujur saya melakukan golput dengan cara yang dibilang “nyleneh” dengan hadir di TPS dan melakukan pencoblosan dengan mencoblos semua partai dan semua Caleg dan semua anggota DPD, dengan maksud agar jatah hak saya tidak disalah gunakan.
Lalu apa hubungannya dengan judul diatas? Aku gagal golput karna PKS & ARB? Ya untuk pilpres ini saya bertekad untuk menentukan hak saya dengan memilih salah satu calon.
Sebagai pecinta sepakbola nasional tentu nama ARB tidak asing ditelinga kita, mulai dari kisruh PSSI dan perpecahan beberapa klub di Indonesia yang disinyalir ada campur tangan keluarga ARB dan beberapa klub yang dimiliki oleh para petinggi partai.
Tidak perlu dijabarkan terlalu lebar tentang ulah ARB disepakbola Indonesia karna sudah menjadi rahasia umum, dan atas dasar inilah saya menyatakan diri untuk memilih calon selain ARB dan menyatakan “Aku gagal golput karna ARB”.
Bersyukur Alhamdulillah saat proses pencapresan ARB gagal mencari partner dan terpaksa gabung ke kubu Prabowo. Ini yang menjadi menarik bagi saya yang awalnya selalu GOLPUT dan saya harus dengan tegas memilih asal bukan ARB, maka pilihan saya jatuh ke JOKOWI-JK.
Aku Gagal Golput Juga Karna PKS
Rupanya keyakinan saya untuk tidak golput semakin bertambah setelah melihat beberapa kader partai PKS, partai yang mengaku bernafaskan Islam banyak melakukan black campaign serta negative campaign.
Ini yang saya amati dari sosial media seperti Facebook dan twitter serta forum seperti kaskus dll. Mulai dari fitnah Jokowi kafir, PKI , antek asing, melanggar sumpah jabatan, korupsi busway, sampai foto umroh/haji Jokowi jadi bahan fitnah. Dan disinilah Allah menunjukan kebenaran malah dari lawan politiknya (Tantowi Yahya Akui Pergi Haji Bersama Jokowi)
140388710883409787
Contoh Fitnah ala kader PKS - Sumber: Facebook
Sebagai seorang blogger saya kadang merasa aneh dengan beberapa kader PKS (kadang saya menyebutnya kader SAPI) yang namanya memakai nama Islam tapi perbuatannya jauh dari kaidah-kaidah Islam dengan melakukan share berita yang rata-rata adalah fitnah dan ditambah lagi mereka termakan media online abal2 yang redaksi dan kantornya hanya alamat gmail atau saya sering sebut sebagai media online berkantor astral yang kantornya mungkin nangkring dipohon beringin.
Bagaimana tidak lucu dan anehnya kader PKS blog macam VOA-ISLAM dan PKS Piyungan jadi bahan rujukan untuk bacaan dimana isinya jauh dari kaedah jurnalistik yang sumbernya dapat dari awang-awang.
Kemudian tangan-tangan kreatif nan kotor mereka yang gemar mengedit foto guna mendukung capres Prabowo. Mulai dari edit hasil polling Gallup Poll ala CNN dan Foto Iwan Fals dengan mengedit kaosnya bergambar Prabowo-Hatta. Bagi saya ini yang membuat saya BENCI melihat orang-orang PKS dan membuat Aku gagal golput karna PKS & ARB dan makin yakin memilihJokowi-JK.
Tulisan saya diatas tidak ada maksud untuk mempengaruhi anda untuk memilih Jokowi-JK. Itu hanya pandangan saya belaka, dan bilamana ada kader PKS yang tersinggung berarti ada masuk didalam kader-kader yang saya benci diatas.
Terima kasih
#Salam2Jari
.
.
——————————————————————————-

UPDATE

Ternyata Masih ada saja kader SAPI yang KOPLAK koment ditulisan saya
1403898111598281781
Padahal diatas sudah dikasih LINK ucapan tantowi Yahya, Apa mesti dikasih foto baru percaya?
Sebenarnya masalahnya adalah pada MENTAL, bila otak kader SAPI tiap detik diisi dengan kebencian dan fitnah, bukti apapun pasti dianggap bohong….kasihan hidup anda tiap hari dihiasi dengan dengki
Foto dokumentasi perjalanan ibadah haji Joko Widodo (x) bersama politikus Golkar Tantowi Yahya (xx), yang kini menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta, di Tanah Suci tahun 2003. (Foto: Tim Pemenangan Jokowi-Kalla)
Foto dokumentasi perjalanan ibadah haji Joko Widodo (x) bersama politikus Golkar Tantowi Yahya (xx), yang kini menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta, di Tanah Suci tahun 2003. (Foto: Tim Pemenangan Jokowi-Kalla)

-------------------------------------------------------------------------
Tulisan ini sebelumnya saya posting di KOMPASIANA


Inilah 18 Selebriti yang Lolos ke Senayan

Asriyatno.Com - Ada puluhan nama artis dan selebriti meramaikan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Ada yang terpilih, namun banyak yang gagal melaju ke Senayan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Perwakilan Daerah.

Berdasarkan penetapan Komisi Pemilihan Umum, Kamis (14/52014), sebanyak 15 orang selebriti terpilih sebagai anggota DPR. Beberapa di antaranya merupakan wakil rakyat petahana yang kembali lolos ke Senayan. Ada pula yang beruntung langsung menjadi anggota legislatif meski baru memulai karier politik.

Berikut 18 Artis yang Lolos ke Senayan periode 2014-2019 seperti dikutip dari Kompas.com
1. Okky Asokawati, caleg PPP, Dapil DKI Jakarta II, meraih 35.727 suara
2. Lucky Hakim, caleg PAN, Dapil Jawa Barat VI, meraih 57.891 suara
3. Anang Hermansyah, caleg PAN, Dapil Jawa Timur Jatim IV, 53.559 suara 
4. Desy Ratnasari, caleg PAN, Dapil Jawa Barat IV, 56.397 suara 
5. Krisna Mukti, caleg PKB, Dapil Jabar VII, 31.987 suara 
6. Dede Yusuf Macan, caleg Demokrat, Dapil Jabar II, 142.939 suara 
7. Primus Yustisio, calegPAN, Dapil Jabar V, 45.485 suara 
8. Rieke Diah Pitaloka, caleg PDI-P, Dapil Jabar VII, 255.044 suara 
9. Rachel Maryam Sayidina, caleg Partai Gerindra, Dapil Jabar II, 58.758 suara 
10.Eko Patrio, caleg PAN, Dapil Jatim VIII, 69.301 suara 
11. Venna Melinda, caleg Partai Demokrat, Dapil Jatim VI, 49.383 suara 
12. Tantowi Yahya, caleg Partai Golkar, Dapil DKI III, 45.507 suara 
13. Jamal Mirdad, caleg Partai Gerindra, Dapil Jateng I, 39.760 suara 
14. Nico Siahaan, caleg PDI-P, Dapil Jabar I, 64.980 suara 
15. Moreno Suprapto,caleg Partai Gerindra, Dapil Jatim V, 52.921 suara 
16. Emilia Contesssa, caleg DPD, Dapil Jatim, 1.660.542 suara 
17. Oni Suwarman, caleg DPD, Dapil Jabar, 2.167.485 suara 
18. Maya Rumantir, caleg DPD, Dapil Sualwesi Utara, 206.496 suara


Haruskah Berpolitik Dengan Menjatuhkan Lawan?


Asriyatno.Com - Akhir-akhir ini mendekati Pileg 9 April mendatang makin ramai saja panggung politik di Indonesia. Munculnya Jokowi sebagai capres dari PDIP menjadi hal yang ramai dibicarakan dimedia-media dan social media seperti Twitter dan Facebook.

Ada yang mendukung Jokowi dan banyak pula yang mencerca dan segala macam persoalan yang mendera Jokowi. Mulai dari belum terselesaikan beberapa masalah di Ibukota Jakarta seperti Banjir dan Macet, kemudian muncul isu bahwa Jokowi hanya sebagai boneka dari Megawati yang akan disetir untuk kepentingan PDIP serta Jokowi diduga dibentengi cukong-cukong Cina yang syarat dengan muatan proyek.

Selanjutnya ARB juga tak kalah hebohnya kala video dan poto jalan-jalannya bersama dua artis kakak beradik yakni Marcella Zalianty dan Olivia Zalianty beredar di Youtube, padahal video tersebut sudah lama, namun kenapa baru muncul saat waktu kampanye dimulai.

Atau Grafik koruptor ala KPK_WATCH yang lebih memihak salah satu partai Islam yang ketuanya sekarang meringkuk ditahanan KPK, serta hastag Twitter yang menolah capres Poligami.

Saya sendiri hampir 10 tahun ini menyatakan diri sebagai “panganut” Golput dan 100% tidak memilih Jokowi, tapi melihat elite politik menjelekan lawan-lawan politiknya saya pribadi sangat tidak setuju. Bagaimana jika kelak jadi penguasa? Melihat lawan politik saja saja sudah menjelek-jelekkan… Jadi Haruskah Berpolitik Dengan Menjatuhkan Lawan

Biografi dan Profil Jokowi - Joko Widodo


Asriyatno.Com Biografi dan Profil Jokowi - Joko WidodoNama Joko Widodo atau JOKOWI kini mulai ramai kembali selepas PDIP menjagokan Jokowi sebagi Capres dadi partai berlambang banteng bermoncong putih.

Joko Widodo mulai menjadi sorotan ketika terpilih menjadi Walikota Surakarta. Awalnya publik menyangsikan kemampuan pengusaha mebel ini untuk memimpin dan mengembangkan kota Surakarta, namun beberapa perubahan penting yang dibuat untuk membangun Surakarta di tahun pertama kepemimpinannya menepis keraguan ini.

Diawali dengan branding, di bawah kepemimpinan Jokowi kota Surakarta atau yang sering disebut dengan Solo punya slogan 'Solo: The Spirit of Java' yang mendasari semangat warga Solo untuk mengembangkan kotanya. Ini bukan sekedar branding, sejak tahun 2006 lalu kota Surakarta telah menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia. 

Dengan keanggotaan tersebut, di tahun berikutnya (2007) Solo menjadi tempat Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di Benteng Vastenburg. Penyelenggaraan event ini membawa misi penyelamatan situs bersejarah karena benteng tersebut terancam akan digusur untuk kepentingan bisnis. Bahkan tahun 2008, Solo menjadi tuan rumah penyelenggara konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia ini. 


Proses relokasi pedagang barang bekas yang biasanya selalu diwarnai dengan penolakan dan protes bisa dilakukan Jokowi dengan baik karena komunikasi yang langsung dan jelas dijalin dengan masyarakat. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah melalui saluran televisi lokal di mana masyarakat bisa langsung berinteraksi dengan walikotanya.

Masalah lahan hijau juga menjadi perhatian Jokowi, relokasi pedagang barang bekas tersebut juga dilakukan dalam rangka revitalisasi lahan hijau di kota Solo.

Langkah besar lain yang diambil oleh Jokowi adalah menetapkan persyaratan bagi para investor untuk memperhatikan kepentingan publik dan tidak segan untuk menolak mereka jika tidak bisa mengikuti peraturan yang ada dalam kepemimpinan Jokowi. 

Nama Surakarta kembali menjadi perbincangan ketika para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo ini berhasil merakit mobil yang diberi nama Esemka. Jokowi sangat mendukung hasil yang membanggakan ini dengan ikut mengendarai mobil Esemka tersebut.

Untuk prestasinya ini Jokowi kemudian mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Mereka berdua menjadi pasangan calon gubernur yang paling kuat berdasarkan perhitungan cepat yang dilakukan di hari pemilihan (Rabu, 11 Juli 2012), dan menjadi cagub yang paling banyak disoroti dalam Pilgub DKI 2012 ini. 

Namun demikian pencalonan Jokowi diwarnai dengan isu SARA yang dikeluarkan oleh Rhoma Irama dalam ceramahnya di Masjid Al'Isra Tanjung Duren Jakarta Barat. Dalam kesempatan itu, Rhoma Irama mengimbau warga agar memilih pemimpin yang seiman, dan beliau menyebutkan bahwa ibu Jokowi adalah seorang non-muslim. Pernyataan ini menuai protes keras dari publik hingga Panwaslu DKI melakukan pemeriksaan atas Rhoma Irama atas dugaan menyebarkan isu SARA.

Hasil dari kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berhasil mengambil hati masyarakat. Bahkan ada beberapa kelompok masyarakat yang menamai diri mereka "Relawan Jokowi" untuk mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden di pemilihan umum 2014 mendatang.

Nama Lengkap : Joko Widodo
Alias : Jokowi
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Surakarta, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Rabu, 21 Juni 1961
Zodiac : Gemini
Hobby : Membaca | Traveling

Warga Negara : Indonesia

PENDIDIKAN
  • SMP Negeri 1 Surakarta
  • SMA Negeri 6 Surakarta
  • Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada

KARIR
  • Walikota Surakarta
  • Pengusaha mebel dan pertamanan
  • Gubernur Jakarta 2012

PENGHARGAAN
  • Nominasi World Mayor 2012
  • 10 Tokoh 2008 versi majalah Tempo

SOCIAL MEDIA
  • http://twitter.com/jokowi_do2

Sumber : Merdeka.com


Inilah 5 Pernyataan Kontroversi Sutan Bhatoegana


Sutan Bhatoegana kini kembali menjadi buah bibir. Pernyataannya di sebuah stasiun televisi yang menyebut Gus Dur tidak 'bersih-bersih' amat menuai kontroversi bahkan kecaman.

Pada pendukung fanatik Gus Dur menyebut pernyataan politisi Demokrat tersebut sangat mendiskreditkan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid. Gelombang protes dan kecaman pun terus terjadi.

Namun bukan sekali saja Sutan membuat pernyataan kontroversial. Sebelumnya Sutan juga kerap melemparkan pernyataan yang menuai kontroversi. Berikut lima pernyataan Sutan yang menjadi kontroversi.

1. 'Ikan Salmon'
Sutan Bhatoegana pernah membuat pernyataan yang menggelikan sekaligus menyakitkan bagi yang sindir. Sutan pernah menyebut para politisi DPR yang kerap menyerang SBY dengan sebutan 'ikan salmon'.

"Mereka itu ikan salmon, tahu ikan salmon apa? ikan salmon itu 'intelektual kagetan yang suka asal ngomong'" ujar Sultan beberapa waktu lalu.

Sebutan tersebut dia tujukan kepada para politisi yang kerap merongrong kebijakan Presiden SBY. Sutan menyebut bahwa sebutan ikan salmon dia arahkan salah satunya kepada politisi Golkar Bambang Soesatyo.

2. Sutan sebut Gus Dur tidak 'bersih'


Sutan Bhatoegana menyebut bahwa Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur terlibat korupsi. Hal itu Sutan sampaikan saat diskusi di sebuah stasiun televisi.

Bhatoegana menyebut Gus Dur dilengserkan akibat skandal korupsi Bulog dan Brunei-gate. Pernyataan ini pun segera menuai protes dan kecaman dari keluarga besar PKB dan NU.

Berbagai aksi dan kecaman dilakukan atas pernyataan Sutan ini. Bahkan hingga saat ini kaum Nadhliyin mendesak Sutan meminta maaf dan mencabut pernyataannya.

3. Sultan sebut Nazaruddin turun 18 Kg
Sebelum ditangkap KPK di Kolombia, Sutan pernah bertemu Nazaruddin di Singapura. Saat itu Sutan menyebut bahwa rekan separtainya itu sakit sehingga beratnya turun drastis.

"Jadi pas kami ketemu, dia sambil batuk-batuk dan memegang dadanya. Agak kurusan dia.  Beratnya turun 18 kilogram," ujar Sutan, Juni 2011 lalu.

Namun ternyata hal itu tidak terbukti. Nazar tetap sehat dan berat badannya pun tidak turun drastis. Sutan pun mengelak.

"Itu kan dulu omongan Nazar, dia bilang kalau turun 18 Kg, masa mana mungkin nimbang," kilah Sutan.

4. Sutan sebut Dahlan pencitraan
Sebelum Menteri BUMN Dahlan Iskan melaporkan para pemeras DPR ke BK, banyak mengkritiknya. Salah satu yang mengkritik Dahlan untuk membuka borok DPR itu adalah Sutan Bhatoegana yang merupakan Ketua Komisi VII. 

Kala itu Sutan menyebut langkah Dahlan hanya pencitraan semata.
Dahlan dituding hanya mencari simpati publik oleh Sutan.

"Supaya terlihat dizalimi, seolah-olah dikeroyok DPR. Apa ini biar menang dalam Pilpres 2014," kata Sutan Bhatoegana kepada merdeka.com, Kamis (1/11).

5. Di Solo marak teroris
Sebelum pilgub DKI Jakarta dimulai, Sutan juga meragukan kemampuan Joko Widodo memimpin Ibu Kota. Hal itu karena selama memimpin Solo, ternyata banyak teror bom terjadi.

Sutan menyebut dalam hal keamanan Fauzi Bowo alias Foke lebih baik dari Jokowi.

"Itu indikatornya kan, di sini kan aman-aman saja, yang ada di sana Solo melulu terus dari dulu," ujar Sutan, Sabtu (8/9).

Namun di putaran kedua, Sutan akhirnya mendukung Jokowi. Bahkan Sutan menyebut Jokowi adalah pemimpin BBM. "Kan saya sering katakan carilah pemimpin yang Bersih, Berani, Merakyat (BBM), Jokowi ini pemimpin BBM," kata Sutan.





merdeka

Inilah 5 Hal Yang Dibenci Bung Karno Dari Anak Gaul Era 60-an

Gaya anak gaul di Indonesia berubah-ubah. Tahun 2012 adalah era anak alay dengan bahasa seperti semungudh untuk semangat, qmuh untuk kamu, akooo untuk aku. Maacih untuk makasih, daboweh untuk tidak boleh dan banyak lagi.

Tentu gaya bahasa dan ciri-ciri anak gaul berbeda pada setiap masanya. Tahun 1960an, ada anak gaul era flowers generations. Presiden Soekarno membenci anak gaul kala itu.

Tentunya bukan tanpa alasan Soekarno membenci mereka. Saat masa Demokrasi Terpimpin, Soekarno menentang semua hal-hal yang berbau kebarat-baratan. Barat dianggap imperialis.

Karena itu pula Soekarno tak menyukai gaya pemuda dan pemudi yang kebarat-baratan. Soekarno ingin pemuda Indonesia yang kuat dan berjiwa revolusioner.

"Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia," kata Soekarno.

Berikut ini hal-hal yang tak disukai Soekarno dari para anak gaul tahun 1960an.



1. Musik ngak ngik ngok

Tahun 1960an demam grup musik The Beatles mewabah di seluruh dunia. Indonesia juga terkena pengaruhnya. Tapi buat Soekarno, The Beatles dianggap hanya meninabobokan pemuda Indonesia lewat syair-syair lagunya yang dianggap hanya berisi cinta dan gaya hidup hippies.

"Musik ngak ngik ngok," kecam Soekarno kala itu.

Maka Soekarno pun bertindak keras. Jika ada grup band ketahuan memainkan musik ngak ngik ngok akan disuruh turun panggung. Piringan hitam lagu-lagu Barat sulit masuk Indonesia. Saat itu orang-orang komunis juga ikut membakar piringan hitam The Beatles.

Ketahuan memainkan Lagu Beatles, diancam dengan pasal subversif. Maka banyak pemain band lokal yang sempat ditahan. Koes bersaudara salah satunya.

Latar belakang politisnya, saat itu Indonesia sedang bersitegang Inggris yang membentuk negara federasi Malaysia. Tentu saja Soekarno benci pada The Beatles yang berasal dari Liverpool Inggris.

2. Celana ketat

Masih berhubungan dengan The Beatles. Kala itu bukan hanya lagu The Beatles yang mewabah ke seluruh dunia. Para pemuda juga mencoba mengikuti penampilan ala John Lennon dkk. Termasuk celana ketat dan sepatu hak tinggi.

Presiden Soekarno jelas tidak suka. Menurutnya di Indonesia tidak ada tempat untuk Beatles dan Beatlesisme. Maka Soekarno memerintahkan polisi untuk merazia anak muda gaul yang mengenakan celana ketat.

Caranya mudah saja. para polisi membawa botol kecap, jika ternyata botol itu tidak bisa masuk ke dalam celana, maka celana dianggap celana ketat.

"Kresss!!" celana pun digunting sampai paha tanpa ampun. Masyarakat yang melihat akan tertawa-tawa melihat pemandangan lucu itu.

3. Rok mini

Walau suka wanita cantik, tapi Soekarno mengaku tidak suka wanita yang mengenakan rok mini di tempat-tempat umum. Sudah sejak sebelum Indonesia merdeka Soekarno lebih menyukai wanita yang berpakaian sopan untuk pasangannya.

Hal ini pernah diakuinya pada Fatmawati saat akan menikah. "Kukatakan padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita modern yang pakai rok pendek, baju ketat dan gincu bibir yang menyilaukan," kata Soekarno.

Tapi walau tidak suka rok mini, Soekarno tidak pernah memerintahkan polisi menggunting rok wanita seperti jika seorang remaja pria mengenakan celana pendek.

4. Film Amerika

Soekarno sangat menyukai film. Di Surabaya dulu dia akan menabung untuk bisa menonton bioskop. Kadang karena uangnya kurang, Soekarno muda menonton bioskop dari balik layar. Sehingga film yang ditontonnya terbalik-balik.

Tapi Soekarno jengkel menonton film Amerika. Dia pernah menonton film berjudul Broken Arrows. Film itu menceritakan kisah percintaan antara perwira kavaleri Amerika dengan seorang gadis Indian. Akhir film ini tragis.

Maka saat bertemu Eric Johnson, pemimpin perusahaan United Artist yang membuat Film itu, Soekarno mempertanyakan kisah tragis dalam film Broken Arrows.

"Kenapa gadis Indian itu harus mati di akhir cerita? Kenapa mereka tidak dijadikan sepasang merpati yang berbahagia? Apakah anda tidak mengira bahwa kami tersinggung oleh kelicikan di layar putih yang terlalu jelas itu. Perbedaan warna kulit yang anda anut membangkitkan perasaan jijik orang Asia! Sampai-sampai anda memperlihatkan kerendahan dari bangsa kulit berwarna," kecam Soekarno.

Jawaban Johnson menyakiti hati Soekarno. "Bisnis film adalah bisnis untuk mencari uang. Orang-orang yang berasal dari bagian Selatan akan memboikot film ini bila orang kulit putih dan gadis kulit coklat akhirnya hidup bahagia," kata Johnson.

Maka Soekarno tahu bahkan dalam film pun ada propaganda Amerika Serikat soal perbedaan ras. Soekarno pun melarang anak-anak muda Indonesia menonton film barat.

5. Rambut berponi

Presiden Soekarno berpendapat kalau penampilan pemuda Indonesia harus mencerminkan adat ketimuran. Dia kesal melihat anak-anak muda yang bergaya rambul ala The Beatles.

Jika mengikuti tren rambut ala The Beatles, maka Soekarno memerintahkan untuk digunting di tempat umum. Lagi-lagi polisi yang kebagian melakukan razia.

Sialnya, polisi akan menggunting rambut para pemuda asal-asalan. Enak saja para pemuda digunduli asal.

Hal ini sering menimbulkan kelucuan karena polisi akan langsung menggunting rambut para pemuda yang dianggap melanggar di tempat-tempat umum. Jika ada pemuda yang kena razia, maka masyarakat akan ramai-ramai bersorak dan menertawakan sang korban.


Merdeka.com




.