Showing posts with label Telkomsel. Show all posts
Showing posts with label Telkomsel. Show all posts

Wow !..Trafik Komunikasi Telkomsel Capai 63 Juta SMS

Operator seluler PT Telkomsel mencatat trafik komunikasi pengiriman layanan pesan singkat di wilayah Jawa Timur sehari menjelang Idul Fitri 1433 Hijriah mencapai lebih dari 63 juta SMS
Corporate Communication Telkomsel Area Jawa Bali Sri Ambar Yusmeniwati ketika dihubungi dari Surabaya, Minggu, mengatakan, trafik pengiriman SMS sebanyak itu lebih tinggi sekitar 101,75 persen dibanding kondisi normal pada hari biasa. 
"Puncak kepadatan trafik SMS ucapan Lebaran mulai terjadi sejak Sabtu (18/8) pukul 19.00 WIB hingga setelah sholat Idul Fitri," katanya. 
Data yang dirilis Telkomsel mencatat, kenaikan trafik SMS tertinggi terjadi di Kota Mojokerto hingga mencapai 360 persen, diikuti Kota Pasuruan (150 persen), Kabupaten Mojokerto (102 persen), Kabupaten Sumenep (75 persen), dan Kota Blitar (65 persen). 
Selain pengiriman SMS, kenaikan trafik komunikasi di Jatim juga terjadi pada layanan suara (voice) dan data, namun kenaikannya tidak terlalu besar. 
Menurut ia, layanan suara mengalami peningkatan rata-rata 19 persen, sementara layanan data naik 22 persen dari delapan terabyte menjadi 10 terabyte. 
Kenaikan trafik layanan suara tertinggi tercatat di wilayah Pacitan sekitar 75 persen, kemudian Magetan (74 persen), Ngawi (65 persen), Madiun (61 persen), dan Ponorogo (50 persen). 
"Kecenderungan tertinggi dari pelanggan masih pada layanan SMS untuk mengirimkan ucapan selamat Idul Fitri.Kondisi serupa juga terjadi pada Lebaran sebelumnya, meskipun ada sebagian pelanggan yang menggunakan laman jejaring sosial, seperti facebook atau twitter," ujar Yusmeniwati. 
Untuk memenuhi layanan komunikasi di wilayah Jatim pada saat mudik Lebaran, operator anak perusahaan PT Telkom itu telah mengoperasikan lebih dari 3.000 unit menara sinyal (BTS) 2G dan 3G (Node-B) dengan kapasitas yang diperbesar hingga 100 Mbps. 
"Layanan suara kami siapkan bisa melayani hingga 20 juta pelanggan sekaligus, sementara kapasitas SMS sekitar 7.750 SMS perdetik atau setara dengan 670 juta SMS perhari," kata Head of ICT Network Management Division Telkomsel Jatim, Galumbang Pasaribu. (ar)



Antaranews.com
Pendapatan Telkomsel Rp4 Triliun per Bulan

Pendapatan Telkomsel Rp4 Triliun per Bulan

JAKARTA - Pendapatan Telkomsel tiap bulan dapat mencapai Rp 4 triliun dan sebagian besar ditunjang oleh penjualan produk voucher elektronik.

"Bisa dibilang 95% pendapatan Telkomsel berasal dari voucher elektronik," kata Direktur Enterprise and Wholesale Telkom Indonesia Tbk, Arief Yahya usai penandatanganan perjanjian kerjasama dengan PT BRI Syariah di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan voucher elektronik Telkomsel dan Telkom dapat diperoleh di hampir seluruh outlet di Indonesia. Voucher elektronik dianggap lebih murah dan langsung dapat masuk ke telepon seluler pengguna produk Telkomsel.

"Hal ini tentunya memberikan kemudahan bagi pengguna Telkomsel di Tanah Air," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Telkomsel Sarwoto Atmosutarno memproyeksikan pertumbuhan pendapatan tahun ini sekitar 8% atau setara Rp13,393 triliun.

"Pertumbuhan ini didukung oleh jumlah pelanggan yang juga turut meningkat tiap tahunnya. Tahun ini, anak perusahaan Telkom Tbk ini menargetkan jumlah pelanggan sekitar 116 juta pelanggan," ujarnya.

Sepanjang 2011, Telkomsel berkontribusi kepada Telkom sekitar Rp48,73 triliun untuk pendapatan bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai Rp45,57 triliun. (ant/gor)

Sumber : investor
Polisi Periksa "Server" Telkomsel

Polisi Periksa "Server" Telkomsel

Mahasiswa Universitas Gunadarma Depok membuka Posko Pencurian Pulsa
BATAM, KOMPAS.com — Polisi masih memeriksaserver Telkomsel. Pemeriksaan itu untuk mencari bukti kasus pencurian pulsa.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan, bukti pencurian itu ada di dalam server. Seluruh data transaksi terekam dalam pusat data tersebut.

"Kami tidak menyita karena besar sekali dan bisa mematikan operasional perusahaan bersangkutan. Kami hanya memeriksa lewat unit cyber crime," ujarnya, Rabu (11/4/2012), di Batam, Kepulauan Riau.
Sementara ini polisi baru memeriksa server milik Telkomsel. Pasalnya, empat pengaduan kasus pencurian pulsa hanya terkait dengan anak perusahaan PT Telkom tersebut. "Operator lain bisa saja diperiksa juga," ujarnya.

Hasil pemeriksaan itulah, antara lain, yang mendasari penetapan salah seorang petinggi Telkomsel sebagai tersangka. "Kami masih mengembangkan penyelidikan. Kasus ini tidak mudah," tuturnya.

Sumber : kompas

Telkomsel Bidik 10 Juta Pengguna Uang Elektronik

Telkomsel Bidik 10 Juta Pengguna Uang Elektronik

MAKASSAR, UPEKS--Telkomsel membidik pertumbuhan jumlah pelanggan uang elektronik (e-money) T Cash menjadi 10 juta di akhir tahun 2012. Optimisme pencapaian ini muncul karena Telkomsel telah memiliki banyak customer base dan juga ekosistem layanan e-money yang semakin berkembang.

Dengan jumlah pelanggan yang kini mencapai 110 juta, Telkomsel memiliki peluang yang lebih besar dalam menggiring pola pemanfaatan jaringan teknologi telekomunikasi melalui ponsel. Seiring dengan semakin luasnya cakupan jaringan Telkomsel, kehadiran ponsel telah memunculkan gaya hidup yang penuh mobilitas atau dikenal dengan mobile lifestyle.

Kini ponsel tak hanya sekedar untuk menelepon dan SMS, tapi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung berbagai aktivitas sehari-hari, termasuk fungsi dompet digital yang siap digunakan untuk bertransaksi kapanpun dan di manapun pelanggan berada.

Head of Area Pamasuka Group Bona LP. Parapat, mengatakan, Telkomsel adalah pelopor kehadiran layanan mobile wallet di Indonesia yang bernama T-Cash sejak 27 November 2007. "Kami optimis layanan e-money via ponsel pertama kali di Indonesia ini dapat terus tumbuh di kalangan masyarakat, mengingat transaksi finansial yang dilakukan melalui T-Cash lebih praktis dan terjamin keamanannya,”ujarnya, belum lama ini.

Selama tahun 2011, Wilayah Sulawesi-Maluku-Papua merupakan wilayah urutan kedua di Indonesia pengguna layanan Tcash terbanyak, yakni sebanyak 14% dari keseluruhan jumlah pelanggan T-Cash di Indonesia.Urutan pertama diraih oleh Sumatera yakni sekitar 32%.

Keseriusan Telkomsel dalam menggarap bisnis e-money di Indonesia diwujudkan dengan pengembangan e-money berbasis inovasi teknologi terkini. Di pertengahan tahun 2011, Telkomsel meluncurkan inovasi pembayaran contactless melalui ponsel pertama dan satu-satunya di Indonesia bernama Tap-Izy. Dengan Tap-Izy, pelanggan Telkomsel bisa melakukan pembayaran produk dan jasa dengan uang elektronik secara cepat dan mudah hanya dengan mendekatkan ponselnya ke mesin Tap-Izy.

Tap-Izy merupakan inovasi produk sim card yang telah dilengkapi dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Chip dan antena yang tertanam pada sim card memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan hanya menyentuhkan ponsel ke alat pembaca (reader) yang terdapat pada mesin Electronic Data Capture (EDC) Tap-Izy yang terdapat di kasir merchant.

“Telkomsel akan terus mengembangkan ekosistem layanan e-money ke seluruh penjuru wilayah di Indonesia. Kami juga sudah bekerjasama dengan sejumlah mitra potensial dari sektor bisnis retail, web store, restoran, dan perbankan untuk menambah value layanan ini. Tujuannya tidak lain adalah demi tumbuhnya kepercayaan masyarakat dalam memanfaatkan layanan T-Cash maupun Tap-Izy untuk solusi digital payment sehari-hari”, tambah Indra.

Melalui kemitraan bersama lebih dari 530 merchant dengan total terminal sebanyak 32.737 titik di seluruh Indonesia telah dilakukan untuk mendukung kesuksesan layanan T-Cash. Di samping itu, Telkomsel juga telah menggandeng institusi perbankan untuk menghadirkan beragam kemudahan bagi pelanggan dalam pemanfaatan T-Cash. Akhir Maret lalu Telkomsel telah menjalin kerjasama dengan Bank BNI, di mana saat ini pelanggan T-Cash dapat melakukan pengisian saldo (cash in) di ATM BNI yang tersebar di seluruh penjuru wilayah Indonesia.

Kini lebih dari 8,2 juta pelanggan Telkomsel telah memanfaatkan T-Cash dan Tap-Izy sebagai solusi transaksi keuangannya. Kehadiran T-Cash dan Tap-Izy merupakan salah satu upaya Telkomsel untuk memberikan pilihan layanan pembayaran kepada masyarakat Indonesia. Kedua jenis layanan e-money tersebut sekaligus menjadi langkah nyata Telkomsel untuk mendukung program pemerintah melalui Bank Indonesia dalam upaya meningkatkan transaksi non tunai (cashless) dan mewujudkan less cash society di Indonesia.

Sumber:
 http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=83982upeks
Telkomsel Galakkan Traksaksi 'Dompet Digital'

Telkomsel Galakkan Traksaksi 'Dompet Digital'

INILAH.COM, Jakarta – Melalui jumlah pelanggan yang kini mencapai 110 juta, Telkomsel membidik pertumbuhan pelanggan uang elektronik (e-money) di layanan T-Cash sebesar 10 juta pengguna.
“Kami optimis layanan e-money via ponsel pertama di Indonesia ini mampu terus tumbuh di kalangan masyarakat. Mengingat transaksi finansial melalui T-Cash lebih praktis dan terjamin aman,” kata Head of Corporate Communications Division Telkomsel Ricardo Indra.
Selama 2011, T-Cash lebih banyak digunakan pelanggan Telkomsel di Sumatera. Nilai rata-rata transaksi harian mencapai Rp6 juta dan rata-rata transaksi harian mencapai 324 transaksi.Sumatera juga merupakan wilayah pengguna T-Cash terbesar.
Jumlahnya tercatat sekitar 32% dari total jumlah pelanggan T-Cash, disusul Sulawesi, Maluku dan Papua sebesar 14%. Dalam pengembangan e-money, di pertengahan 2011, Telkomsel meluncurkan inovasi pembayaran contact-less pertama melalui ponsel, Tap-Izy.
Layanan ini membuat pelanggan bisa bertransaksi pembayaran cukup menyentuhkan ponsel ke alat pembaca (reader) di mesin Electronic Data Capture (EDC) Tap-Izy di kasir merchant.
“Telkomsel akan terus mengembangkan ekosistem layanan e-money di Indonesia. Kami juga bekerjasama sejumlah mitra potensial di sektor bisnis retail, web store, restoran, dan perbankan untuk menambah value layanan ini,” kata Indra.
Saat ini, Telkomsel telah bermitra dengan lebih dari 530 merchant dengan total terminal sebanyak 32.737 titik di Indonesia. Kerjasama ini termasuk dengan perbankan untuk layanan T-Cash.
Saat ini lebih dari 8,2 juta pelanggan Telkomsel telah memanfaatkan T-Cash dan Tap-Izy untuk solusi transaksi keuangan.
Program layanan ini mendukung program pemerintah melalui Bank Indonesia untuk meningkatkan transaksi non tunai (cashless) dan mewujudkan less cash society di Indonesia. [mor]
Sumber : inilah.com

Telkomsel Bidik 880 Desa PINTER

REPUBLIKA.CO.ID, Telkomsel menyatakan siap menggelar program Desa Punya Internet atau yang disingkat PINTER. Program yang bertujuan mengenalkan internet di pedesaan ini, pada tahap pertamanya akan membidik 880 desa di Indonesia.
“(program) ini memberikan kesempatan kepada masyarakat di pedesaan untuk mengakses informasi mengenai dunia pendidikan dan pengetahuan lainnya, " kata Head of Corporate Communication Division Telkomsel, Ricardo Indra seperti dikutip ROL, Sabtu (7/4) dari keterangan pers Telkomsel.
Telkomsel akan menyedikan layanan internet dengan tarif terjangkau di Desa PINTER yang merupakan layanan koneksi nirkabel berbasis WIFI dan dapat digunakan oleh berbagai perangkat telekomunikasi bahkan gadget lainnya di wilayah cakupan.
Telkomsel juga menyediakan dua unit komputer dan satu unit printer di setiap desa dengan jaringan internet yang berkecepatan tinggi. 
Pembangunan Desa PINTER sendiri dilakukan secara bertahap menyesuaikan tingkat kebutuhan di masing-masing wilayah. Tahap pertama ini akan digelar di 880 yang tersebar di tiga provinsi, yaitu 340 desa di Sumatera Utara, 340 desa di Sumatera Barat, dan 200 desa di Kalimantan Timur. 
“Wilayah tersebut dipilih karena memiliki tingkat penetrasi layanan komunikasi dan informasi yang cukup tinggi,” kata Indra.
Sumber : republika

Telkomsel Dukung KONI Menuju Prestasi Olahraga Dunia


Jakarta, 5 April 2012

Dalam rangka menggiatkan dan memajukan perkembangan olahraga Indonesia, Telkomsel memberi dukungan terhadap program 100 Langkah Menuju Juara KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Melalui kolaborasi program-program yang dihasilkan dari CSR Telkomsel dan KONI, diharapkan Indonesia akan mampu melahirkan juara dunia baru di bidang olahraga.

Melihat pencapaian prestasi Indonesia, sebagai juara umum di ajang SEA GAMES Tahun 2011. Ditambah sejumlah prestasi para atelet di pentas pertandingan dunia lainnya pada awal tahun 2012 ini. Telkomsel menyadari bahwa tanggung jawab untuk memajukan dunia olahraga, baik dari sisi infrastruktur maupun kemampuan para atlet merupakan hal yang menjadi prioritas bangsa.

Sarwoto Atmosutarno, Direktur Utama Telkomsel mengungkapkan, “Kami memandang bahwa olahraga nasional melalui KONI harus mampu tumbuh mandiri untuk bisa meningkatkan iklim olahraga dan kualitas atlet Indonesia. Telkomsel melalui program CSR berusaha memberikan dukungan kepada KONI sebagai start up menuju harapan tadi. Sehingga di waktu kedepan, KONI bisa sukses menerapkan program-program baik yang berkolaborasi dengan Telkomsel maupun pelaku usaha lainnya.”

Telkomsel dan KONI telah merancang beragam program yang dapat disinergikan dengan pemanfaatan core business Telkomsel di bidang telekomunikasi seluler. Program-program tersebut dikaitkan dengan materi-materi dan acara yang kental dengan dunia olahraga. Program-program yang digagas oleh KONI-Telkomsel menjadi bagian dari program 100 Langkah Menuju Juara yang ditujukan bagi para atlet.

Hari ini, Telkomsel yang diwakili oleh Sarwoto Atmosutarno dan KONI yang diwakili oleh Ketua Umumnya, Tono Suratman menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) tentang kerjasama dan dukungan Telkomsel untuk KONI. Beberapa aspek dalam nota kesepahaman tersebut  diantaranya berupa program donasi pelanggan melalui UMB (USSD Menu Browser) *811#, pengembangan digital konten kreatif terkait dengan olahraga, serta sejumlah pengembangan program kreatif  lainnya akan dilakukan secara berkesinambungan antara Telkomsel dengan KONI dan mitra KONI yang ditunjuk oleh KONI.

Tono Suratman, Ketua Umum KONI menyampaikan, “Kami berharap kerjasama ini merupakan bentuk kesinambungan dalam mendukung kemajuan olahraga nasional dan meningkatkan prestasi anak bangsa. Melalui dukungan CSR Telkomsel dan keunggulan di teknologi selular dan perjanjian kerjasama lainya, semoga bisa membawa KONI pada prestasi olah raga tingkat dunia.”

Semua aspek diatas disepakati guna mempercepat pencapaian program yang telah dicanangkan KONI, seperti 100 Langkah Menuju Juara. Kerjasama ini merupakan bukti bahwa mobile technology dapat juga diaplikasikan pada bidang olahraga. Telkomsel berkomitmen untuk bekerjasama dengan KONI melalui konsep digital  yang ditujukan bagi perkembangan prestasi olahraga di Indonesia. Telkomsel-KONI bertekad mencetak juara dunia baru dengan berkreasi menggunakan seluruh akses teknologi tersebut

Seperti diketahui, beragam partisipasi Telkomsel di dunia olahraga telah banyak dilakukan. Baik untuk dukungan bagi atlet berprestasi, infrastruktur pembinaan, sponsorship hingga mitra Piala Dunia 2010 di Indonesia. Termasuk dengan menghadirkan layanan UMB Dunia Olahraga *466# dan Dunia Bola *465# yang dapat diakses langsung oleh pelanggan, melalui telepon seluler.

“Kami berharap kerjasama ini merupakan bentuk kesinambungan dalam mendukung kemajuan olahraga nasional dan meningkatkan prestasi anak bangsa. Melalui kemampuan Telkomsel di bidang teknologi telekomunikasi seluler, kami yakin akan dapat memberikan kontribusi yang maksimal membawa olahraga Indonesia menuju prestasi dunia,” papar Sarwoto.

Sebagai karya anak bangsa, Telkomsel berupaya memajukan prestasi bangsa Indonesia. Telkomsel Paling Dipercaya, Paling Indonesia.

Sumber : hariansumut
Telkomsel Bangun 880 Desa Pinter

Telkomsel Bangun 880 Desa Pinter

Menara BTS Telkomsel
JAKARTA (Suara Karya): Operator seluler, Telkomsel segera menggelar program Desa Punya Internet (Desa Pinter) di 880 desa di Inonesia pada tahap pertama. Program ini bertujuan memberikan kemampuan kepada masyarakat pedesaan untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

"Setelah menyukseskan proyek universal service obligation (USO) Desa Berdering, Telkomsel dipercaya pemerintah akan segera menggelar Desa Pinter. Masyarakat dapat membuka akses seluas-luasnya terhadap berbagai pengetahuan agribisnis, pendidikan, bahkan inovasi terkini seputar teknologi tepat guna," kata Head of Corporate Communication Division Telkomsel Ricardo Indra dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (8/4).

Menurut dia, Telkomsel menyedikan layanan internet di Desa Pinter dengan tarif terjangkau dengan layanan koneksi nirkabel berbasis WiFi. Layanan ini juga dapat digunakan oleh berbagai perangkat telekomunikasi. Telkomsel juga menyediakan 2 unit komputer dan satu unit printer di setiap desa dengan jaringan internet yang berkecepatan tinggi.

Ini memberikan kesempatan kepada masyarakat di pedesaan untuk mengakses informasi mengenai dunia pendidikan dan pengetahuan lainnya. Pada tahap I, akan digelar di 880 yang tersebar di 3 provinsi, yaitu 340 desa di Sumatera Utara, 340 desa di Sumatera Barat, dan 200 desa di Kalimantan Timur, karena tingkat penetrasi layanan komunikasi dan informasi yang tinggi. "Selain fokus membangun 100 kota broadband pada 2012, Telkomsel juga konsisten menghadirkan Internet Paling Indonesia sampai ke pelosok desa," ujarnya. (A Choir)

AP II Akan Kembangkan 10 Bandara

JAKARTA (Suara Karrya): PT Angkasa Pura (AP) II akan mengembangkan 10 bandara di wilayah barat Indonesia, karena saat ini harus melayani penumpang dan penerbangan di atas kapasitas (over capacity).

Ke-10 bandara ini meliputi Polonia (Medan), Minangkabau (Padang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Soekarno-Hatta (Jakarta), Supadio (Pontianak), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), dan Raja Haji Fisabililah (Tanjung Pinang).

Sedangkan dua bandara lain dinilai masih memadai, yakni Sultan Iskandar Muda (Aceh) dan Halim Perdanakusumah (Jakarta). Direktur Utama AP Tri Suriadjie Sunoko mengatakan, sejumlah upaya dilakukan untuk mengatasi kepadatan penumpang dan penerbangan. Di antaranya di Medan, AP II akan merelokasi bandara dari Polonia ke Kualanamu, Deli Serdang yang saat ini dalam proses penyelesaian.

Sedangkan ekspansi terminal dilakukan di Palembang, Padang, dan Bandung. Sedangkan di Jakarta, Jambi, Pangkalpinang, dan Tanjung Pinang dilakukan pengembangan terminal dan landas pacu (runway). "Sebanyak 10 bandara sudah dalam kondisi kelebihan kapasitas dan harus segera di atasi.

Baik dengan pembangunan terminal baru, relokasi hingga sekadar pengembangan terminal dan landasan pacu. Saat ini sudah berjalan," katanya. Seperti diketahui, Bandara Polonia didesain untuk 1 juta penumpang, namun kini sudah mencapai 7,2 juta penumpang. (Syamsuri S)

Sumber : suarakarya-online.com

Telkomsel gandeng UI kembangkan Green Data Center

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Telkomsel membangun 45 Data Center (IT & Telco Equipment Room) di seluruh pelosok Indonesia seiring pertumbuhan beragam produk layanan baru.

Sebagai perusahaan yang peduli lingkungan dan efisiensi konsumsi energi, Telkomsel melakukan penelitian dan pengembangan Green Data Center yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia dimulai pada Februari 2012.

Ricardo Indra, Head of Corporate Communications Division mengatakan Untuk mendukung Go Green yang dicanangkan Pemerintah serta mengantisipasi perkembangan ICT yang sangat pesat, terutama aplikasi pengolahan data dan data storage.

Untuk itu, katanya, Telkomsel bekerja sama dengan Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia dalam  Roadmap penelitian untuk mengembangkan Green Data Center, dengan fokus pada fasilitas yang mewadahi perangkat ICT dan infrastruktur penting dari operasional Data Center Telkomsel.

Dia menjelaskan Green Data Center merupakan tempat penyimpanan perangkat dengan sistem pendingin, elektrikal, pencahayaan dan IT dirancang untuk memaksimumkan efisiensi energi dan meminimumkan dampak lingkungan.

Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan misalnya AC dan ventilasi, pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik.

Pada umumnya, Data Center mengkonsumsi lebih banyak energi, seiring kebutuhan akan server berkembang menjadi lebih besar, lebih panas, dan akan berdampak kepada bertambahnya karbon emisi, disertai dengan penggunaan daya listrik dan biaya operasional yang meningkat secara signifikan. Sebuah Data Center besar diperkirakan dapat mengkonsumsi energi listrik sama banyaknya seperti sebuah kota kecil

Dalam mengembangkan Green Data Center Telkomsel, disusun Roadmap penelitian yang memiliki tiga area kegiatan dan terdapat area utama dari penggunaan energi atau Energy Loss dalam fasilitas ICT. Efisiensi energi tersebut terpusat pada :

Peralatan IT dan perangkat lunak dengan konsumsi energi yang rendah, termasuk didalamnya efisiensi Power Supply (Rectifier, UPS & Inverter dll), IT Equipment Fans dan Virtualization.

Rantai sumber energi seperti efisiensi UPS dan Trafo, distribusi tegangan tinggi, efisiensi motor, penggunaan daya DC (Direct Current), efisiensi dan kendali pencahayaan, serta penggunaan sumber energi terbaru.

Sistem pendingin (Cooling) seperti optimalisasi aliran udara dengan konsep baru desain ruangan yang memisahkan antara udara panas dan dingin, Liquid/Air Cooling (Musicool), pengkondisian lingkungan, penggunaan DC fan (Exhaust Fan), efisiensi kapasitas pendinginan dan optimasi Plant pendingin.

Joint Research ini fokus pada solusi potensial dengan perkembangan teknologi agar tercipta peningkatan efisiensi energi Data Center yang ramah lingkungan. Dan didukung oleh jaringan yang maksimal, Telkomsel secara berkelanjutan melakukan riset dan pengembangan penggunaan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan sebagai upaya menjaga kualitas layanan.

Telkomsel juga telah mengoperasikan lebih dari 2.500 BTS Hijau (Base Transceiver Station) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan merupakan BTS Hijau terbanyak di Asia.

BTS Hijau tersebut terdiri dari 2 kategori, yaitu BTS yang memanfaatkan sumber-sumber energi alternatif ramah lingkungan untuk menghasilkan tenaga listrik bagi BTS dan BTS yang mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan dari sisi konsumsi listrik serta estetika lingkungan dan dapat menurunkan penggunaan daya listrik sampai dengan 52% dengan konfigurasi maksimal.

“Selain menghadirkan teknologi ramah lingkungan, Telkomsel fokus pada pengembangan jaringan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memaksimalkan 44.000 BTS yang ada, Mapping penambahan BTS dan penambahan frekuensi dalam memberikan kualitas kecepatan layanan data dengan tingkat delay yang rendah.” (fsi)

Sumber : bisnisjabar

2012, Telkomsel Targetkan 10 Juta Pelanggan Uang Elektronik


PELUANG untuk memperluas pasar T-Cash masih besar. Karena itu, Telkomsel menargetkan peningkatan jumlah pelanggan layanan uang elektronik (e-money) tersebut menjadi 10 juta pada akhir 2012. 

Head of Corporate Communications Division Telkomsel Ricardo Indra mengaku optimistis layanan e-money via ponsel itu dapat terus tumbuh mengingat mereka telah memiliki banyak pelanggan. 

''Transaksi finansial yang dilakukan melalui T-Cash juga lebih praktis dan terjamin keamanannya,'' papar Ricardo. 

Pada 2011, T-Cash lebih banyak digunakan oleh pelanggan Telkomsel yang berada di Pulau Sumatra dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp6 juta dan rata-rata jumlah transaksi 324 per hari. Kontribusi pelanggan T-Cash di Sumatra juga terbesar, yaitu sekitar 32% dari total jumlah pelanggan T-Cash. 

Setelah itu disusul Sulawesi, Maluku dan Papua yang seluruhnya menyumbang sebesar 14% dari total jumlah pelanggan T-Cash. Teknologi yang dipasang pada layanan e-money Telkomsel juga terus dikembangkan. Pada pertengahan 2011, pemimpin pasar telekomunikasi itu meluncurkan konsep pembayaran secara contactless melalui ponsel yang dinamai Tap-Izy. 

Tap-Izy mengusung teknologi radio frequency identification (RFID). Berbekal teknologi itu, chip dan antena yang dipasang pada kartu SIM memungkinkan pelanggan melakukan transaksi pembayaran dengan menyentuhkan ponsel ke alat pembaca (reader) yang terdapat pada mesin electronic data capture (EDC) Tap-Izy yang terdapat di kasir merchant. (RO/OL-14)

Sumber : mediaindonesia
.